Dear Rubens, (2)

ngomong-ngomong tentang Ferrari, saya jadi ingat bahwa saat itu kamu mempunyai reputasi sebagai tukang keluh terbaik nomer 3 setelah Ralf Schumacher dan Juan Pablo Montoya (ada yang tahu bagaimana kabar mereka sekarang ?). Dan kamu tahu bahwa Eddie Irvine si mulut besar menjuluki kamu tukang keluh ?. Kamu selalu berkata bahwa kamu adalah pembalap terbaik kedua yang dimiliki Ferrari dibawah sang legenda Michael Schumacher. Dan jika kamu diberi kesempatan maka kamu bisa jadi juara dunia. Rubens, mengapa kamu sedikitpun tak pernah bersyukur bahwa kamu telah diberi Tuhan kesempatan untuk mengemudikan mobil juara ?. Mobil yang dirancang untuk menjadi juara dunia pengemudi dan sekaligus konstruktor 5 kali berturut-turut ?. Apa kamu berkata tentang tahun 2002 (ya kamu memberi jalan pada Michael di Austria tetapi apakah kamu tidak berpikir untuk membuatnya sedikit halus dan tidak membuat kehebohan ?) dan 2004 dimana mobil merah begitu mendominasi ?. Lalu kamu kemana saja selama tahun 2003 saat Michael jatuh bangun melawan Kimi Raikonnen dan Juan Pablo. Bukannya saya tidak menghargai prestasi kamu di Suzuka tahu 2003 lho ya.
Rubens saya masih bisa mengerti dan maklum kalau kamu mengklaim bahwa kamu adalah pembalap terbaik kedua di Ferrari. Tapi menjadi juara saat Michael masih sebagai rekan satu tim kamu ?. Rubens, untuk menjadi juara dunia tidak hanya butuh ahli di balapan basah. Tapi juga konsistensi. Kamu tidak mungkin mengharapkan bahwa hujan akan mengguyur sirkuit sepanjang tahun bukan ?. Tapi jika memang Tuhan menghendaki begitu, saat itu kamu masih harus melawan Michael bukan ?. Ross Brawn pernah berkata bahwa hanya Michael yang sanggup secara konsisten untuk menjalankan semua strategi tim untuk meraih kemenangan atau poin maksimum.

0 komentar:

Posting Komentar

  • Mung Bisnis